Etika Bisnis - Contoh Bisnis
Beretika dan Bisnis Tidak Beretika
1.1 Latar belakang
Maraknya para pembisnis yang melakukan tindakan kecurangan
atau tidak beretika dalam bisnisnya masih menjadi hal tabu dalam masyarakat.
Mungkin ada beberapa orang yang merasa tidak peduli bahkan tidak tahu dengan
buruknya etika para pembisnis tersebut, atau mungkin ada yang merasa risih
dengan hal tersebut. Oleh karena itu etika dalam berbisnis merupakan salah satu
hal penting. Selain itu etika bisnis juga merupakan penerapan tanggung jawab
sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis
selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti
halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia. Melihat hal
tersebut, penulis akan menjelaskan dan memberikan beberapa contoh bisnis
beretika dan tidak beretika dalam tugas ini.
2.1
Pengertian Etika Bisnis
Pengertian
etika harus dibedakan dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa Prancis
etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia.
Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan
merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan
agama.Sebelum menilai apakah suatu bisnis dikatakan beretika atau tidak, ada baiknya
kita mengetahui terlebih dahulu apa itu etika bisnis dan bagaimana suatu bisnis
dapat dikatakan beretika atau tidak. Etika bisnis adalah standar-standar nilai
yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan
keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etika. Adapun ciri-ciri bisnis yang
beretika adalah sebagai berikut :
1. tidak merugikan orang lain atau
pembisnis yang lain
2. tidak menyalahi aturan
3. tidak melanggar hukum
4. tidak menciptakan suasana keruh
pada saingan bisnis
5. ada izin usaha yang jelas juga
sah secara aturan dan hokum
2.2 Contoh Bisnis
Beretika
Berikut adalah
salah satu contoh bisnis yang beretika, yaitu :
a. sebuah
perusahaan singkong di salahsatu kabupaten bandung, sudah membangun sebuah
perusahan kecil yang bergerak di bidang makanan tradisional. Perusahaan ini
bermula dengan maraknya makanan tradisional singkong goreng yang
2
b. berinovatif
dengan ditambahi bumbu keju yang lebih dikenal dengan nama “singkong keju”.
Perusahan ini tidak makanggar aturan dengan menjiplak resep ataupun secara
illegal mencari tahu resep singkong keju tersebut. Secara bertahap, perushaan ini
mencari dan memilah dimana pedagang singkong keju yang kualitasnya baik.
Setelah menemukan, perusahaan ini membeli resep tersebut dengan harag yang
sudah ditentukan. Setelah perusahaan ini bisa memproduksi singkong keju
tersebut sendiri, untuk mendapatkan hak paten, akhirnya perusahaan ini
mengajukan izin produksi pada mendiknas. Setelah proses tersebut dilalui
akhirnya perusahaan ini telah menjadi perusahaan yang diakui secara legal,
aturan dan hukum yang berlaku.
c. Gula
saat ini sudah menjadi komoditas strategis. Hal ini ditandai dengan semakin
meningkatnya kebutuhan gula nasional dari tahun ke tahun.peningkatan kebutuhan
gula juga ditandai dengan munculnya berbagai segmen produk gula. Melihat hal
tersebut petani di Desa Cibodas, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung dalam dua tahun
terakhir, mereka sudah membudidayakan tanaman stevia serta produk setengah jadi
berupa bubuk. Selain tanaman ini menguntungkan, para petani tersebut juga bukan
sekedar memperkuat aspek ekonomi, melainkan juga kepentingan pelestarian lingkungan,
khususnya hutan lindung. Petani stevia dari Desa Cibodas, Ayi Rohmat,
mengatakan, dengan melihat potensi pasar yang besar, petani setempat
termotivasi untuk menanam stevia.
d. Segmen
pemasaran produk olahan ternaka terus berkembang di Jawa Barat, seiring
bermunculan aneka inovasi dan kebutuhan produk peternakan. Aneka segmen produk
olahan terus bermunculan, terutama dari produk konsumsi kesehatan baik itu dari
jenis ruminansia maupun unggas. Misalnya produk ternak domba rendah kaloestrol,
produk masakan burung puyuh, penyergaman bulu domba Garut, pengembangan usaha
telur asin, pakan hijauan ternak, dll. Seorang pembuat menu masakan olahan
daging burung puyuh rendah kolestrol,
3
Slamet
Wuryanto memperkenalkan cara pembuatan madu dan pemerahan lemak burung puyuh
pedaging. Inovasi ini pun berkembang, seiring menikatnya minat konsumsi daging
puyuh akhir-akhir ini
2.3 Contoh Bisnis Tidak Beretika
Saat ini banyak sekali para pembisnis atau
perusahaan yang berbisnis dengan tidak bererika. Alas an mereka berbagai macam,
ada yang karena terdesak karena terjepitnya kebutuhan pokok yang mahal
bahkan ada yang sudah menjadi profesi mereka dalam melakukan kecurangan
tersebut. Seiring dengan
semakin ketatnya persaingan dalam bisnis, banyak pebisnis/perusahaan yang
melakukan berbagai cara demi menarik konsumen sebanyak-banyaknya yg nantinya
akan berorientasi pada profit perusahaan. Demi mendapatkan konsumen atau
memperoleh laba sebanyak-sebanyaknya, banyak perusahaan yang tidak lagi
memperhatikan etika. Berikut ini adalah contoh bisnis yang tidak
beretika :
a. perusahaan yang bergerak
di bidang telekomunikasi atau penyedia layanan telekomunikasi, dalam hal
promosi, para operator seluler ini seringkali memasang iklan yang saling
menyindir pesaingnya. Misalnya
provider XL dan Telkomsel yang saling menyindir satu sama lain secara terang
terangan baik di media televisi maupun iklan spanduk atau banner dijalan . Bukan hanya itu menurut saya para
operator seluler pun seringkali mendapat keluhan konsumen yang merasa jengkel
karena pulsa mereka yang tiba-tiba berkurang karena mendapat sms dari
nomor-nomor tertentu meskipun konsumen tidak melakukan registrasi program
apapun. Para operator pun sering melakukan promosi lewat sms atau telepon
langsung kepada konsumen, hal tersebut tentu saja dapat membuat konsumen merasa
terganggu apalagi jika promo lewat sms atau telepon tersebut dilakukan
pada jam-jam yang tidak tepat atau bahkan tengah malam. Dalam hal tarif pun provider
seringkali membuat konsumen bingung dengan adanya syarat dan ketentuan
yang berlaku. Para provider ini dapat dikatakan merugikan konsumen dan juga
dengan adanya iklan yang saling menyindir ini dapat tercipta suasana keruh pada
persaingan bisnis.
b. Sebuah perusahaan yang
merupakan sipklier resmi dari Petronas melakukan kecurangan bisnis dengen
mengoplos solar menjadi minyak tanah dan menjualnya kepada masyrakat. Hal ini
tentu menjelekkan nama baik Petronas. Selain itu hal ini juga menyebabkan
banyak konsumen Petronas tidak percayalagi dengan produk-produk Petronas
c. Dalam dunia bisnis kita
menemukan banyak jenis-jenis usaha yang menyangkut produk, salah satunya
Parsel, parselpun memiliki banyak macamnya salah satunya paersel yang berisi
produk-produk makanan. Pada hari raya bisnis parsel pun meenjamur dimana-mana.
Tapi ada saja pembisnis yang memberika produk-produk makanan yang sudah
kadaluarsa atau yang sudah tidak layak untuk dimakan karena sangat merugikan
dan membahayakan konsumen yang membeli persel tersebut. Hal ini dirasa sangat
tidak beretika karena merugikan dan membahayakan konsumen
3.1
Kesimpulan
Etika
bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang
etika. Saat ini masih banyak pembisnis yang sudah tahu etika dalam bisnis tapi
tidak sedikit pula orang yang tidak tahu etika dalam berbisnis. Dalam etika sebagai ilmu, bukan saja
penting adanya norma-norma moral, tidak kalah penting adalah alasan bagi
berlakunya norma-norma itu. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan
sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut
ekonomi dan bisnis.
3.2 Saran
3.2 Saran
Sebaiknya
para pebisnis menanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya demensi etis
dalam bisnis. Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan
bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Membantu pebisnis/calon
pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak).
Disisi lain, studi dan pengajaran tentang etika bisnis boleh diharapkan juga
mempunyai dampak atas tingkah laku pebisnis. Bila studi etika telah membuka
mata, konsekuensi logisnya adalah pebisnis bertingkah laku menurut yang diakui
sebagai hal yang benar.