Norma sopan santun adalah peraturan hidup
yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif,
artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di
berbagai tempat, lingkungan,
atau waktu.
Contoh-contoh norma sopan santun ialah:
1. Menghormati orang yang lebih tua.
2. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
4. Tidak meludah di sembarang tempat.
5. tidak menyela pembicaraan.
Norma sopan santun sangat penting untuk diterapkan,
terutama dalam bermasyarakat, karena norma ini sangat erat kaitannya terhadap
masyarakat. Sekali saja ada pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelanggar
akan mendapat sanksi dari masyarakat, semisal cemoohan. kesopanan merupakan
tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima
secara sosial.
Sedengkan perilaku tidak sopan atau tidak tahu sopan
santun istilahnya disebut kurang ajar.
Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak
tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan serta
di permalukan.
Dengan bersopan santun, tiga hal berikut bisa menjadi
lebih baik dalam hidupmu:
1.
Nama
baikmu. Cara kamu berurusan
dengan orang akan meninggalkan kesan baik ataupun buruk. Kalau kamu sopan,
kemungkinan besar orang akan menganggapmu dewasa dan bertanggung jawab; dan
mereka juga akan memperlakukanmu dengan cara yang sama! Tapi, kalau kamu kasar,
orang akan menganggap kamu hanya memikirkan diri sendiri. Akibatnya, kamu bisa
kehilangan banyak kesempatan, seperti mendapat pekerjaan dan yang lainnya. Bahasa
Indonesia Masa Kini.
2.
Pergaulanmu. ”Kenakanlah kasih, sebab itu adalah ikatan pemersatu
yang sempurnaPrinsip ini jelas berlaku dalam berteman. Orang suka berteman
dengan orang yang sopan dan yang memperlakukan mereka dengan baik. Lagi pula,
siapa yang mau berteman dengan orang yang kasar atau yang menyebalkan?
3.
Cara
orang memperlakukanmu. ”Kalau
kamu selalu sopan, orang yang selalu kasar terhadap kamu pun akhirnya mungkin
perlahan-lahan akan memperlakukanmu dengan baik,” kata seorang remaja bernama
Jennifer. Tentu, kalau kamu kasar, kamu juga akan diperlakukan dengan buruk.
Intinya: Kita setiap hari berurusan dengan orang-orang. Cara kalian menghadapi
orang bisa memengaruhi cara mereka menilai dan memperlakukan kamu.
Singkatnya, sopan santun memang penting!
Cara memiliki
sopan santun
Sopan santun adalah hal yang penting untuk dipelajari.
Bertingkah laku sesuai dengan cara yang diterima dan dihargai oleh lingkungan
sosial menunjukkan rasa hormat, kepedulian, dan perhatian kepada orang lain.
Perilaku yang sangat baik dapat membantu Anda memiliki hubungan yang lebih baik
dengan orang yang Anda kenal, dan orang-orang yang akan Anda temui. Jika Anda
ingin memiliki sopan santun, maka Anda harus menguasai etika makan, etika
menelepon, serta mempelajari etika dasar, yang meliputi bersikap sopan dan
menahan pintu untuk orang lain. Sopan santun membawa rasa hormat kepada orang
yang berinteraksi dengan Anda, dan Anda juga mendapat rasa hormat dari orang
yang berinteraksi dengan Anda.
Praktekkan sikap dasar kesopanan. Katakan "Tolong" dan
"Terima kasih," bila harus, bahkan kepada pelayan di McDonald's.
Orang lain akan melihat ketika Anda bersikap sopan dan hormat terhadap mereka,
dan hal itu adalah sesuatu yang berharga.
·
Selain itu,
ucapkan "maafkan saya atau permisi" ketika Anda tidak sengaja
menabrak seseorang, atau jika Anda ingin meninggalkan tempat acara sosial untuk
sementara.
Tahan pintu tetap terbuka untuk orang lain. Anda tidak
harus menjadi seorang pria untuk menahan pintu tetap terbuka. Jika seseorang
akan memasuki pintu segera setelah Anda, berhentilah sejenak dan tahan pintu
itu. Katakan "Silakan duluan, tuan/nyonya," jika orang tersebut
adalah orang asing; jika bukan, sebutkan namanya sebagai ganti tuan atau
nyonya.
·
Jika Anda
tidak yakin apakah orang tersebut akan menghargainya jika pintu ditahan atau
tidak, tanyakan dengan sopan. Katakan, "Bolehkah saya membukakan pintu
untuk Anda?" Hal ini memberikan kesempatan kepada orang tersebut untuk
menerima atau menolak.
Berbicaralah dengan sopan. Jaga volume suara Anda serendah mungkin namun tetap dapat didengar dengan baik oleh orang lain, dan jangan menggunakan bahasa gaul atau tidak baku (misalnya "kayak," "eh," "terus..." dan seterusnya). Ingatlah bahwa orang-orang di sekitar Anda tidak semuanya tuli, sehingga Anda tidak perlu berbicara seakan-akan Anda berteriak. Mereka mungkin berpikir bahwa Anda seorang yang kasar.
·
Jika
memungkinkan, cobalah untuk menggunakan pilihan kata yang lebih baik. Misalnya,
daripada mengatakan "nongkrong", cobalah untuk mengucapkan
"berkumpul".
·
Jangan
membicarakan topik yang tidak sopan di depan umum, seperti fungsi tubuh, gosip,
lelucon kotor, kata-kata umpatan, atau apapun yang tidak ingin didengar ibu
atau seseorang yang Anda sukai untuk keluar dari mulut Anda.
·
Jangan
menyela atau menyanggah orang lain ketika ia sedang berbicara. Berlatihlah
menjadi pendengar yang baik, dan berbicaralah pada giliran Anda.
Berikan kursi Anda untuk orang lain di transportasi umum. Jika Anda berada di kereta atau bus yang penuh sesak dan Anda melihat seseorang yang kesulitan untuk berdiri (seperti orang tua, wanita hamil, atau seseorang yang membawa banyak barang), tawarkan tempat duduk Anda untuknya. Mengatakan sesuatu seperti, "Pak, saya akan senang jika Anda mau duduk di kursi saya" dapat membuat situasi menjadi tidak terlalu canggung untuk orang tersebut. Jika ia menolak, bersikaplah murah hati; katakan, "Mohon jangan ragu untuk memberitahu saya jika kamu berubah pikiran."
Ucapkan selamat kepada orang lain. Ucapkan selamat kepada orang yang baru saja membuat pencapaian yang besar (misalnya kelulusan atau dipromosikan), telah ditambahkan ke dalam keluarganya (seperti menikah atau memiliki anak), ataupun melakukan sesuatu yang patut dipuji. Orang-orang yang Anda sanjung akan terinspirasi dan tersentuh karena Anda. Mereka juga akan melakukan hal ini ketika Anda mencapai sesuatu.
·
Bersikaplah
sportif. Ucapkan selamat kepada siapapun yang mengalahkan Anda dalam
perlombaan, acara olahraga, pemilihan, atau persaingan lainnya.
Jadilah pengemudi yang sopan. Mengemudi dengan perilaku yang baik mungkin tampak ketinggalan zaman, namun ini sebenarnya merupakan masalah keselamatan. Coba ikuti saran-saran berikut ini:
·
Jika Anda
tiba di sebuah persimpangan, berhentilah, sehingga jika ada pengemudi lain yang
tidak paham cara mengemudi yang benar, beri ia tanda agar menghindar dari Anda.
·
Mengalahlah
kepada pejalan kaki, dan cobalah untuk memberikan banyak ruang untuk pengendara
sepeda. Ingat, kendaraan seberat dua ton Anda jauh lebih berbahaya bagi mereka
dibanding Anda, jadi Anda bertanggung jawab untuk mencoba memastikan keamanan
semua orang.
·
Jangan
mengekor orang lain atau menolak untuk membiarkan mereka menggunakan jalur
Anda.
·
Nyalakan
lampu sinyal untuk berbelok bahkan jika Anda berpikir tidak ada seorangpun di
sekitar Anda – Anda tidak pernah tahu jika ada pejalan kaki atau pengendara
sepeda yang tidak bisa Anda lihat.
Ketahui cara menyapa orang lain. Baik Anda sedang berada dalam
situasi yang tidak formal ataupun formal, mengakui keberadaan orang lain adalah
nilai dasar dari sopan santun (kelalaian untuk melakukan hal ini dapat dianggap
sebagai penghinaan dalam kebanyakan situasi). Berikut ini adalah hal-hal yang
harus dilakukan:
·
Jika Anda
menyapa seseorang yang Anda kenal sebagai anggota keluarga atau teman dekat,
maka itu cukup dengan sebuah salam yang tidak formal. Hal ini dapat sesederhana
seperti "Hei, bagaimana kabarmu?"
·
Jika Anda
menyapa seorang lansia, rekan bisnis, pemimpin gereja, atau kenalan formal
lainnya, tetaplah berbicara dengan bahasa yang resmi kecuali Anda diminta untuk
mekakukan yang sebaliknya. Sapalah orang lain menggunakan gelarnya (seperti
"Ny. Jones" atau "Pendeta Smith"), atau gunakan
"pak" atau "bu". Hindari bahasa gaul seperti
"hei" atau "hai", dan cobalah untuk berbicara dengan
kalimat yang lengkap. Sesuatu seperti "Halo, Ny. Jones. Bagaimanakah kabar
Anda hari ini?" adalah perkataan yang pantas.
·
Lakukan
gerakan menyapa yang diperlukan. Untuk sapaan yang tidak formal, cara Anda
berinteraksi secara fisik adalah pilihan Anda – Anda boleh tidak melakukan
apa-apa sama sekali, atau menawarkan sebuah pelukan, jabat tangan, atau sapaan
lain berdasarkan hubungan Anda dengan orang tersebut. Untuk sapaan yang formal,
bagaimanapun juga, adalah pantas jika Anda menawarkan jabat tangan atau
menundukkan sedikit kepala Anda. Jika orang yang Anda sapa secara resmi memeluk
Anda atau mengecup Anda, terimalah dengan ramah.
Bersedia melakukan perkenalan. Jika Anda sedang bersama dengan
dua orang yang tidak saling kenal satu sama lain, tetapi Anda mengenal kedua
orang itu, maka adalah tanggung jawab Anda untuk melakukan perkenalan dengan
sikap yang sopan. Ikuti langkah-langkah berikut:
·
Anda harus
memperkenalkan seseorang terlebih dahulu kepada orang dengan tingkat sosial
yang lebih tinggi. Dengan kata lain, orang dengan tingkat sosial yang lebih
rendah adalah orang yang harus memperkenalkan diri kepada orang dengan tingkat
sosial yang lebih tinggi. (Misalnya, "Ny. Jones, saya ingin memperkenalkan
Anda kepada sahabat saya, Jessica Smith." Disini Jessica adalah orang
dengan tingkat sosial yang lebih rendah). Ini relatif mudah dalam beberapa
situasi, namun berikut ini adalah beberapa panduan jika Anda menemukan situasi
yang kurang jelas: orang yang lebih muda harus memperkenalkan diri kepada orang
tua, laki-laki harus memperkenalkan diri kepada perempuan, dan orang awam harus
memperkenalkan diri kepada pendeta, abdi masyarakat, anggota militer, atau
orang-orang dengan tingkat sosial yang lebih tinggi. Jika Anda masih bingung,
maka lakukan sesuai pertimbangan terbaik Anda.
·
Mulailah
perkenalan Anda dengan menyebutkan orang dengan tingkatan yang lebih tinggi,
kemudian katakan "Saya ingin memperkenalkan Anda dengan.." atau
"ini adalah...", dan diikuti dengan nama orang yang tingkatannya
lebih rendah.
·
Setelah dua
orang tersebut saling menyapa, tawarkan beberapa informasi tentang
masing-masing orang. Misalnya, Anda boleh mengatakan, "Saya sudah mengenal
Jessica sejak di sekolah dasar " atau "Ny. Jones adalah teman baik
ibuku." Sebagai orang yang bertanggungjawab melakukan ini, Anda harus
dapat memulai dan mempertahankannya menjadi sebuah percakapan yang singkat.
·
Ketika Anda
sedang diperkenalkan kepada orang lain, lihatlah langsung ke mata orang itu dan
ingatlah namanya. Setelah perkenalan itu, sapalah orang itu dan katakan sesuatu
seperti "Bagaimana keadaanmu?" atau "Senang bertemu dengan
Anda," dan tawarkan berjabat tangan.
Persiapkan penampilan Anda dengan pantas. Baik Anda akan pergi ke sekolah Anda, bekerja, ataupun hanya ke toko kelontong, Anda akan dinilai tidak memiliki tata krama jika penampilan Anda tidak rapi. Mandilah setiap hari, dan jaga kebersihan rambut, kulit, kuku dan pakaian Anda. Kenakan pakaian yang bersih yang sesuai dengan tempat Anda berada (baik itu seragam sekolah maupun penampilan kasual-bisnis untuk bekerja).
Tulislah ucapan terima kasih. Setiap kali seseorang memberikan Anda hadiah atau melakukan sesuatu yang baik untuk Anda, kirimkan ia ucapan terima kasih beberapa hari kemudian (atau beberapa minggu, untuk acara yang lebih besar seperti pesta ulang tahun). Tuliskan betapa berterimakasihnya Anda untuk hadiah atau tindakan tersebut, dan betapa senangnya Anda berteman dengannya.
·
Ketahuilah
bahwa mengirimkan ucapan terimakasih lewat email bisa menjadi tindakan yang
tepat untuk situasi tertentu, misalnya tempat kerja atau untuk seseorang yang
tempat tinggalnya sangat jauh sehingga mengirimkan email merupakan tindakan
yang bijaksana. Jika mungkin, bagaimanapun juga, akan lebih baik jika Anda
mengirimkan ucapan terimakasih yang ditulis tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar